Friday, January 13, 2012

Khutbah Jumaat: Memperbanyak Amal Sejak Awal Tahun

Oleh:   
Drs. Tgk. H. Mohd. Ismy Lc. MA
Mesjid Baiturrahman
13 Januari 2012

Drs. Tgk. H. Mohd. Ismy Lc. MA


Memperbanyak amal ibadah sejak awal sampai akhir tahun merupakan kewajiban kita sebagai umat Islam. Ibadah itu terbagi kepada Ibadah Mahdhah, seperti shalat, membaca Al Quran dan bershalawat dan Ibadah Ghairu Mahdhah, seperti shadaqah, silaturrahmi dan membantu orang yang mudharat.

Sedangkan niat dalam ibadah merupakan syarat utama untuk sahnya ibadah dan mendapat pahala sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammad SAW, yang artinya: 
“Sesungguhnya sah amal itu dengan niat dan hanya dapat pahala bagi setiap orang itu sesuai dengan niatnya”.
Amal dunia bisa menjadi amal akhirat, artinya dapat pahala kalau disertai niat yang baik saat mengerjakannya. Contoh duduk dalam masjid, ini pekerjaan dunia tidak dapat pahala. Tetapi duduk ini akan jadi ibadah apabila waktu dia duduk berniat iktikaf dalam masjid. Begitu juga amal akhirat seperti shalat akan menjadi amal dunia artinya tidak dapat pahala gara-gara buruk niat, seperti untuk dilihat dan dinilai orang bahwa dia rajin shalat. Shalat demikian yang disertai ria tidak dapat pahala karena sudah dianggap amal dunia.

Sama seperti duduk dalam masjid tanpa niat iktikaf, tidak dapat pahala, disinilah letaknya sabda Nabi dalam satu hadits yang artinya:  
“Berapa banyak amalan yang berbentuk amal dunia tetapi amal tersebut menjadi amal akhirat (artinya mendapat pahala) dengan sebab baik niat dan berapa banyak amalan yang bentuk amal akhirat tapi menjadi amal dunia (artinya tidak dapat pahala) dengan buruk niat.”
Kesimpulan dalam hadits ini bahwa amal dunia bisa menjadi amal akhirat dan amal akhirat bisa menjadi amal dunia tergantung kepada niat seseorang yang melakukan amal tersebut. Manusia dalam melakukan amal ibadah itu dapat dibagi kepada tiga kelompok: Pertama, Manusia yang tidak melakukan ibadah sama sekali, baik ibadah wajib maupun ibadah sunat.

Kelompok ini sangat banyak kita dapati di dunia ini dan mereka akan menjadi penghuni neraka di hari akhirat nanti, seperti Firman Allah SWT, yang artinya: “Dan sempurnalah keputusan Tuhanmu, sungguh aku penuhkan neraka Jahannam dengan jin manusia sekalian mereka itu”. (QS. Hud: 119). Manusia yang dimaksud dalam ayat ini adalah manusia yang tidak melakukan ibadah wajib dan sunat.

Kedua, manusia yang hanya melakukan ibadah yang wajib-wajib saja tidak melakukan ibadah-ibadah yang sunat. Mereka hanya melaksanakan shalat lima waktu saja, tidak melakukan ibadah sunat, misalnya mereka melakukan shalat Dhuhur dan tidak melakukan sunat dhuhur qabliah dan ba’diah.

Kelompok ini adalah yang kedua terbanyak setelah kelompok yang pertama, mereka ini tidak masuk neraka tapi masuk syurga, seperti firman Allah SWT, yang artinya:  
“Beri kabar gembira olehmu (hai Muhammad) kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bahwa bagi mereka itu Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (QS. Al-Baqarah Ayat : 25).
Yang dimaksud dengan amal yang shaleh dalam ayat ini pertama ibadah yang wajib-wajib seperti shalat lima waktu sehari semalam, membayar zakat, dan lain-lain.

Ketiga, manusia yang melakukan Ibadah wajib dan sunat, misalnya melakukan shalat lima waktu di samping itu juga ia melakukan sunat-sunat rawatib yaitu sunat yang mengiringi salat fardhu baik sunat qabliah maupun sunat ba’diah. 

Golongan yang ketiga ini mereka masuk Syurga dan dapat memandang zat Allah sesuai dengan Qadar amalan wajib dan sunatnya sesuai dengan firman Allah SWT : “Segala muka-muka pada hari itu (hari Akhirat) Bernikmat-nikmat memandang kepada tuhannya (Zat Allah)."

Kata setengah Mufassir, yang dimaksud dengan kalimat Wujuhon dalam ayat ini adalah muka-muka orang yang melakukan amal ibadah yang wajib dan ditambah lagi dengan ibadah-ibadah yang sunat. Oleh karena itu melalui mimbar yang mulia ini saya menyerukan kepada diri saya sendiri dan kepada seluruh para hadirin sekalian, mari kita memperbanyak amal ibadah sejak awal tahun Hijrah maupun Masehi sampai akhir tahun.

Memperbanyak amal itu bukan hanya di tahun 2012 ini saja tetapi setiap tahun sampai hayat dikandung badan. Artinya sampai kita wafat jangan berhenti-henti beramal, baik fardhu maupun sunnat.

Diserukan bagi orang yang belum pernah melakukan amal ibadah yang wajib mari kita tunaikan ibadah wajib dari awal tahun sampai akhir tahun nanti. Diserukan bagi orang-orang yang hanya melakukan ibadah yang wajib saja mari kita tambah di atas amal ibadah yang wajib dengan amal ibadah yang sunat-sunat, sejak dari awal tahun sampai kepada akhir tahun nanti. 

Dan diserukan kepada orang yang sudah melakukan amal yang wajib dan sunat maki kita lestarikan amal ibadah yang wajib dan sunah itu sejak awal tahun sampai akhir tahun nanti, jangan henti-henti melakukan amal ibadah yang wajib dan yang sunat itu hingga akhir hayat kita nanti.

Ada dua macam amal yang harus kita perbanyak sejak awal tahun sampai akhirnya yaitu: Pertama, amal yang ada hubungannya dengan Khaliq (Sang Pencipta) dan dengan makhluk (yang diciptakan) yaitu amal ibadah mahdah seperti shalat, puasa, haji, zakat, dan sebagainya. Kedua, amal social yaitu amal ibadah ghairu mahdah, seperti membantu orang melarat, fakir miskin dan anak yatim piatu.

Salah satu faedah jika mengerjakan amalan shalat-shalat sunat adalah untuk menyempurnakan kekurangan yang terjadi pada shalat fardhu lima waktu. Sebagaimana sabda Nabi SAW dalam satu hadits :
“Amalan yang pertama diperiksa seorang hamba pada hari kiamat tentang shalat, maka kalau sihamba tersebut telah menyempurnakan Shalatnya, maka Shalatnya ditulis telah sempurna, dan bila hamba tersebut belum menyempurnakan Shalatnya maka Allah berkata kepada malaikatnya lihat olehMu kepada amal hambaKu apa kamu dapatkan Shalat-shalat sunat baginya kalau ada mohon disempurnakan Shalat fardhunya itu dengan slahat sunatnya”.
Alangkah lebih baik lagi apabila kita lakukan setelah shalat lima waktu dan setelah shalat sunat rawatib amalan zikir serta doa, ini berarti kita sudah termasuk memperbanyak amal ibadah sunat dan pahalanya sangat besar sesuai sabda Nabi SAW berikut:
“Barangsiapa menbaca Tasbih di belakang Shalat lima Waktu 33 kali dan membaca tahmid 33 kali dan membaca Takbir 33 kali lalu ditutup pada 100 kali dengan La ilaha illallah Wahdahula Syarikalah hingga pada akhirnya maka diampuni dosa orang tersebut walaupun ada dosanya seperti buih dilaut banyaknya”.
Adapun amal ibadah yang ada hubungannya dengan makhluk artinya ibadah sosial kita harus banyak membantu orang yang memerlukan bantuan kita. Sabda Nabi SAW yang artinya: “Dan Allah selalu membantu hambanya, selama hamba itu sendiri membantu saudaranya”.

Membantu dalam hadist ini baik dengan tenaga maupun dengan harta, seperti memberikan makan anak-anak yatim, fakir miskin dan orang-orang lemah (orang-orang melarat) salah satu amal yang harus diperbanyakkan oleh manusia yaitu memberi sedekah. Firman Allah SWT:  
“Perumpamaan orang-orang mendermakan kepada jalan Allah seperti satu bijian yang menumbuhkan 7 tangkai pada setiap tangkai itu terdapat 100 biji-bijian lagi, dan Allah taala yang melipat gandakan amal kebaikan kita.” (QS. Al-Baqarah : 61)
Sebagai akhir khutbah saya pada hari ini, saya mengajak kita semuanya untuk memperbanyak amal ibadah, baik ibadah mahdhah maupun ibadah ghairu mahdhah sepanjang tahun 2012 ini sampai akhir hayat kita nanti. Melalui amal yang shaleh kita mohon kepada Allah agar Allah menjadikan hidup kita, hidup yang baik, aman, damai, dan sejahtra, amin ya Rabbal ‘Alamin.

* KHATIB Jumat di Masjid Raya Baiturrahman adalah Drs. Tgk. H. Mohd. Ismy Lc. MA.
** Materi Khutbah Jumat disiarkan atas kerjasama redaksi acehkita.com dengan Tabloid Jumatan Gema Baiturrahman. Versi daring tabloid ini bisa diakses di alamat: www.gemabaiturrahman.com.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...