Saturday, April 21, 2012

ACT Hantar Team Trauma Healing ke Aceh

Gempa yang mengguncang Aceh memang berkekuatan besar, 8,5 skala Richter cukup untuk mengulang kisah kelam saat gempa berkekuatan sama memicu Tsunami 2004 silam. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan gempa kali ini tidak berada di zona subduksi atau pertemuan dua lempeng benua. Itulah penjelasan kenapa gempa kali ini tidak menimbulkan tsunami yang masif.

Meski begitu, bekas trauma akibat tsunami 2004 silam masih menghantui masyarakat. Pengungsi pun mencapai angka 10.000 jiwa. Meski mereka mulai kembali ke rumah masing-masing, namun sebagian besar aktifitas masyarakat belum berjalan sepenuhnya.

Dari informasi yang dihimpun relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lapangan, jumlah anak yang masuk sekolah masih dibawah 20%. Di Meulaboh dan Simeulue dan sebagian besar di daerah lainnya, terlihat masih banyak anak anak yg takut keluar rumah, cenderung ketakutan dan tidak ingin berpisah dengan orang tua. Sebagian besar keluarga nelayan memilih untuk tidak melaut.

Mengantisipasi dampak buruk dari trauma ini, Jum’at (13/4/2012) tim ACT melakukan pendekatan trauma healing melalui aksi permainan anak, membagikan biskuit dan susu, kegiatan tersebut berlanjut hingga Sabtu. Sasaran aksi adalah di Taman Kanak-kanak Bunda, anak-anak Desa Air Pinang-Simeuleu Timur dan Sekolah Dasar Negeri 04 Sigli.

Data sementara perlu dilakukan terapi trauma healing untuk sekitar 50.000 anak. Jumlah ini sangat mungkin bertambah sampai 100.000 anak kalau program trauma healing bisa dilakukan sampai ke desa desa terpencil di Aceh.

Rencananya pada 17 April hingga Juni 2012 ACT akan mengirim relawan untuk melakukan Teraphy memperkuat tim yang sudah ada bersama relawan Masyarakat Relawan Indinesia (MRI) Sumatera. Basis kegiatan recovery psikis ini akan diadakan di masing-masing sekolah dan komunitas religius.

Kisah Lima Perkara Aneh


Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqah yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-Nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi, yang diperintahkan berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat:

1. Apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, 
2. Engkau sembunyikan, 
3. Engkau terimalah, 
4. Jangan engkau putuskan harapan, 
5. Larilah engkau daripadanya." 

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan." Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'. 

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut. 

Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu, mangkuk emas itu keluar semula daripada tempat ia ditanam. Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku." 

Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku daripada rezekiku." 

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan daripada dalam bajunya. 

Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalanannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. 

Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini." 

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa: 

1. Engkau makan itu ialah marah. 
Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu. 

2. Semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. 

3. Jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. 

4. Jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat.

5. Bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). 
Maka larilah darpadai orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah.

Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. 

Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu." Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.

Wednesday, April 18, 2012

25 Gempa Susulan Melanda Aceh

BMKG: 25 Gempa Susulan Guncang Aceh


12/04/2012 10:08
Liputan6.com, Bengkulu: Stasiun Geofisika BMKG Kepahiang, Bengkulu, mencatat sebanyak 25 gempa susulan telah melanda Aceh, pascagempa berkekuatan 8,5 pada skala Richter yang menguncang Simeulue pada Rabu (11/4).

"Sampai saat ini tercatat 25 gempa susulan berkekuatan di atas 5 pada skala Richter," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kepahaing, Bengkulu, Dadang Permana, Kamis (12/4). Gempa susulan terbesar kata dia terjadi pada pukul 17.45 WIB atau dua jam setelah gempa pertama dengan kekuatan 8,3 SR yang juga berpotensi menimbulkan tsunami. Ia mengatakan gempa besar yang mengguncang Simeulue tersebut dikhawatirkan akan memicu munculnya gempa lain yang diakibatkan gesekan lempeng Indoaustralia yang terdapat di sepanjang perairan Barat Sumatera.
Masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir Pantai Barat perlu waspada terhadap kemungkinan munculnya gempa lain yang diakibatkan gesekan lempeng Indoaustralia. "Untuk itu masyarakat yang bermukim di sepanjang pesisir Barat Sumatera, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung tetap harus waspada," kata dia. Demikian juga masyarakat yang bermukim di kepulauan di pantai Barat Sumatera seperti Simeulue, Nias, Mentawai, dan Enggano di wilayah Provinsi Bengkulu.

"Sangat berpotensi memicu munculnya gempa lain di jalur yang sama yakni lempeng Indoaustralia yang memanjang di perairan Barat Sumatera," katanya. Besarnya kekuatan gempa Aceh membuat sejumlah wilayah di Sumatera bagian Barat, termasuk Kota Bengkulu dan sekitarnya mendapat peringatan tsunami. Untuk mendorong kewaspadaan warga, BMKG pusat membunyikan dua sirene peringatan dini tsunami yang terdapat di dua lokasi di Kota Bengkulu.

Sirene tersebut terdapat di lokasi wisata Pantai Panjang dan satu sirene lainnya terdapat di kompleks Kantor Gubernur Bengkulu yang hanya berjarak 200 meter dari pantai. Sementara menara pemantau tsunami yang baru dibangun pemerintah Provinsi Bengkulu di Kelurahan Malabero sama sekali belum difungsikan untuk memantau ketinggian gelombang. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Damin mengatakan anggota Satgas sudah memantau kondisi air laut untuk melihat kemungkinan terjadinya tsunami. "Karena kondisinya malam, jarak pandang juga tidak mendukung, tapi anggota tim sudah memantau langsung ke pantai apakah air laut surut atau mengalami kenaikan," katanya. Selain itu kata dia, warga sudah diimbau agar waspada dan tidak panik menghadapi kemungkinan tsunami dan dua sirene peringatan dini tsunami di dua lokasi sudah dibunyikan oleh BMKG.(ANT/MEL)

Gempa 5,8 SR Guncang Aceh

Gempa 5,8 SR Guncang Aceh

Yus Ariyanto
12/04/2012 20:17
Liputan6.com, Banda Aceh: Gempa 5,8 skala Richter mengguncang Aceh, Kamis (12/4) pukul 20.09 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di 299 kilometer baratdaya Simeuleu, Aceh, di kedalaman 10 kilometer. (YUS)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...